Pemda Bali Relokasi 438 Pedagang Pasar Ubud

NusaBali.com - Petugas pemadam kebakaran menjinakkan api yang membakar Pasar Ubud, Kecamatan Ubud, Gianyar, Sabtu (17/8) siang. Akibat peristiwa tersebut, ratusan pedagang untuk sementara tidak bisa berjualan. Peristiwa kebakaran itu terjadi saat kawasan Ubud sedang ramai wisatawan (high season). –IST

 BALI − Kepala Dinas Pariwisata (Dispar), I Wayan Gede Sedana Putra, mengatakan telah mengupayakan dan mengkomunikasikan para pedagang yang terkena dampak dari kebakaran Pasar Seni Ubud yang terjadi belum lama ini.

Menurut Sedana dari 1000 pedagang di Pasar Ubud, sebanyak 438 pedagang yang terdampak akan dipindahkan ke blok bangunan pasar yang berada di area basemen parkir.

“Sembari menunggu proses ini, kami sedang menanti kajian dari tim ahli bangunan gedung PUPR Pemda Gianyar terkait kelayakan bangunan parkir ini untuk dijadikan pasar seni atau pasar pagi sementara,” kata Sedana dalam acara The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (19/8/2024).

Pengunjung yang membawa kendaraan akan diarahkan ke tempat parkir Lapangan Astina, Ubud. Hal ini kata Sedana sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Gianyar.

Menyoal insentif pada para pedagang yang terdampak, Sedana mengaku kini sedang dipertimbangkan bersama tim teknis rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Gianyar.

Kemudian, Dewan Pembina Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) dan Bali Tourism Board (BTB), Bagus Sudibya, menyatakan Pasar Ubud selama ini digemari banyak wisatawan mancanegara (wisman), terutama dari Amerika, Eropa, Jepang, dan China.

“Pasar Ubud menjadi tujuan awal bagi para pemandu wisata dalam mengantar tamu mereka karena sebagai salah satu daya tarik yang berkaitan dengan kuliner,” jelasnya.

Selain itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan juga mengupayakan kejadian dengan beberapa langkah indentifikasi.

Pertama, mencoba bagaimana komunikasi transparan, oleh para dinas, kejadian kebakaran dan dampak, langkahnya.

Kedua menggunakan saluran komunikasi, media sosial, web resmi menenangkan khususnya kepada wisatawan dan masyarakat, pascakebakaran Pasar Ubud sehingga informasi yang mereka terima akurat dan menenangkan.

Ketiga, penyelenggaraan pertunjukan budaya bisa dilaksanakan sehingga wisatawan bisa kembali berkunjung dan menonton.

Keempat, permodalan bagi dampak yang terkena.

“Kami tentu bekerja sama dengan aparat keamanan untuk melakukan verifikasi keamanan bagi setiap fasilitas umum. Ini adalah langkah-langkah yang kami identifikasi agar Ubud bisa pulih kembali dan citranya semakin baik,” jelasnya.

Di sisi lain Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, berharap agar langkah-langkah tersebut dapat terlaksana dengan baik sehingga pergerakan ekonomi di kawasan tersebut dapat kembali normal.

Menurutnya, Ubud adalah tempat yang menjadi obat bagi lelahnya pikiran dan fisik seseorang, sebagaimana disebutkan dalam buku The Spirit of Bali yang ditulis oleh Hermawan Kertajaya.

“Tidak salah jika sejak tahun 1920-an, Ubud telah menjadi destinasi wisata dunia yang membuat orang ingin datang lagi dan lagi, bahkan sampai menetap,” ujarnya. [Dec]