Muscab Ke-9 PCM Helvetia: Eka Putra Zakran Memimpin Muhammadiyah Melayani, Melindungi dan Mengayomi

 MEDAN − Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Medan secara resmi membuka kegiatan Musyawarah Cabang (Muscab) Ke-9 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Medan Helvetia dengan thema: “Smart, Istiqomah, Amanah dan Profesional Untuk Mencedaskan dan Mencerahkan Umat”. Kegiatan Muscab bertempat di Jl. Tanjung 4, Kecamatan Helvetia, Kota Medan Sunatera Utara pada Minggu 27/08/2023.

Muscab tersebut dimulai pada pukul 09.00 wib dan berakhir pukul 17.00 wib, dihadiri sejumlah peserta yang terdiri dari unsur Pimpinan Cabang, unsur Pimpinan Ranting, Unsur Pembantu Pimpinan, unsur Organisasi Otonom (Ortom) dan anggota-anggota termasuk undangan khusus, yaitu PDM Kota Medan.

Tampak hadir sejumlah tokoh-tokoh Muhammadiyah diantaranya Rafdinal SSos MAP, Eka Putra Zakran SH MH dari PDM Kota Medan, Zulhelmi Ketua PCM Medan Helvetia, Rindowi Sekretaris PCM Helvetia, Ketua-Ketua Ranting, Aisiyah dan sejumlah tamu undangan.

Kegiatan Muscab di buka oleh Rafdinal S.Sos MAP Wakil Ketua PDM Kota Medan Korbid Lingkungan Hidup, Hikmah Kebijakan Publik dan ditutup oleh Eka Putra Zakran, SH MH Wakil Ketua PDM Kota Medan Korbid Hukum, HAM dan Pendayagunaan Wakaf Muhammadiyah Periode 2022-2027.

Kegiatan Muscab PCM Helvetia Ke-9 diawali dengan Sidang Pleno l tentang Laporan Pertanggung Jawaban, Sidang Pleno ll tentang Tanggapan Anggota dan Peserta, Sidang Pleno IIl tentang Penjelasan atau Jawaban, Sidang Pleno lV tentang Paparam Program Kerja dan Pleno V tentang Pemilihan Pimpinan baru Periode 2022-2027.

Mengawali pidato sambutan pembuka acara, Rafdinal Wakil Ketua PDM Kota Medan nenekankan pentingnya pemetaan dakwah Muhammadiyah khususnya di Kecamatan Medan Helvetia.

“PCM Medan Helvetia kedepan penting melakukan pemetaan dahwah Muhammadiyah, kemudian PCM Medan Helvetia harus punya amal usaha yang besar. Selain itu, harapan kita Muscab ini menjadi Muscab yang terbaik dan menghasilkan keputusan terbaik pula dan PCM Helvetia harus menjadi lokomotif gerakan Islam di perumnas Helvetia,” sebutnya.

Selanjutnya Irwan Widianto Ketua Formatur terpilih yang ditetapkan dalam sidang Firmatur sebagai Ketua PCM Medan Helvetia Periode 2022-2027 menyatakan bahwa dirinya merasa optimis untuk memimpin PCM Medan Helvetia jika semua Formatur terpilih mau bahu-membahu dalam bekerja sama dan saling dukung dalam menjalankan amanah persyarikatan Muhammadiyah.

“Saya sebenarnya agak gamang, lutut saya bergetar mengemban amanah Ketua PCM Medan Helvetia ini, tapi dari sekian banyaknya dukungan dan saran-saran Formatur terpilih saya merasa optimis. Disamping itu, mengapa saya merasa optimis, karena saya lihat pada periode ini PDM Kota Medan agak lain, semangatnya luar biasa, muda, energik dan saya lihat orangnya banyak berpengalaman dan pekerja keras seperti halnya pak Eka Putra Zakran, saya lihat dimedia-media, semuanya aktif, makanya saya optimis,” ujarnya.

Di akhir acara, dalam arahan penutup acara Eka Putra Zakran, SH MH Wakil Ketua PDM Kota Medan mengucapkan selamat kepada Ketua dan Formatur terpilih Erwan Widianto dan Formatir terpilih lainnya serta mengucapkan terima kasih kepada Zulhelmi dan jajaran PCM Medan Helvetia Periode 2015-2022 yang telah berhasil dan sukses melaksanakan Muscab sesuai mekanisme AD/ART Muhammadiyah.

“Selamat kepada Ketua dan Formatur terpilih Bapak Erwan Widianto dkk, dan terima kasih kepada Pak Zulhelmi dkk PCM Helvetia 2015-2022 yang telah sukses menggelar Muscab sesuai mekanisme AD/ART Muhammadiyah. Penting untuk saya sampaikan disini bahwa pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu menyiapkan pemimpin berikutnya dalam sebuah organisasi. Sedangkan pemimpin ideal adalah pemimpin yang mampu menyelesaikan banyak masalah dengan inovasi dan kreativitas. Sementara pemimpin transpormasi adalah pemimpin yang dapat memberikan solusi dan mampu memajukan organisasi,” ujarnya.

Lebih jauh Eka Putra Zakran mengutarakan cara kerja pimpinanan Muhammadiyah adalah colegial colektif, sifatnya kerja sama satu sama lain, tidak ada yang dikultuskan atau diistimewakan, tapi semuanya keputusan diambil dan dilaksanakan melalui mekanisme musyawarah mufakat dan dalam pelaksanaan program tanggung renteng dan kerjasama.

Masih menurut Eka Putra Zakran,” seperti halnya PDM Kota Medan, PWM Sumut dan PP Muhammdiyah, pimpinannya itu 13 orang, kalau di cabang minimal 7 dan/atau 9, di Ranting minimal 5 atau 7 orang, hal itu sudah sesuai ketentuan AD/ART, masing-masing memainkan fungsinya sebagai pimpinan organisasi. Sedangkan untuk melaksanakan program-program, para pimpinan dibantu oleh unsur pembantu pimpinan sebagai unit tehnis, disebut Majelis atau lembaga. Nah, di PCM juga demikian, setelah rapat formatur dibentuk komposisi nomenklatur jabatan. Saya sarankan calon-calon yang tidak terpilih dalam Muscab supaya diakomodir untuk diangkat dalam komposisi Majelis atau Lembaga menyesuaikan struktur yang ada di PDM Kota Medan agar mudah dalam bekerja sama, kecuali di Ranting, kalau di Ranting tak ada lembaga, tapi dibolehkan adanya Majelis sebagai unsur pembantu pimpinan.”

“Terakhir sebagai arahan penutup harus saya sqya sanpaikan juga bahwa memimpin di Muhammadiyah adalah melayani, melindungi dan mengayomi. Jangan pula sudah terpilih sebagai Ketua menjadi sulit untuk dijumpai atau dihubungi. Pendeknya tak boleh ada skat, itu pesan Prof Abdul Mukti Sekjen PP Muhammadiyah. Disamping itu yang dibutuhkan dalam Muhammadiyah adalah figur-fugur pemimpin yang lurus, ikhlas dan istiqomah dalam dakwah amar makruf nahi mungkar,” tutup Eka Putra Zakran SH MH yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Advokat Sumatra Utara itu. [Ab]