JAKARTA − Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan berencana mendirikan organisasi masyarakat dan partai baru usai gagal maju pada Pilkada 2024. Rencana ini diduga berkaitan dengan rencananya untuk kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2029.
Dia mengklaim, rencana mendirikan partai politik sebagai upaya memastikan visi misinya tentang perubahan bisa terwujud. Terutama berkaitan dengan dinamika politik yang semakin tak bisa ditebak berkaitan dengan keterlibatan kekuasaan.
“Bila mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang makin hari makin terasa besar, dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan. Maka, membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” kata Anies dalam video yang diunggah, dikutip Sabtu (31/8/2024).
https://x.com/aniesbaswedan/status/1829449617450340699
“Semoga tidak terlalu lama lagi [mendirikan parpol] kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari, makin membesar menginginkan Indonesia yang lebih setara demokrasi, yang lebih sehat politik yang mengedepankan policy gagasan.”
Pada kesempatan tersebut, Anies juga menyampaikan adanya ajakan dari salah satu partai yang meminta Anies untuk bergabung dengan partai tersebut. Namun, Anies menolak ajakan tersebut dikarenakan menurutnya partai politik yang sudah ada saat ini sudah tersandera oleh kekuasaan pemerintah.
“Kalau masuk partai, pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan? Nah, jangankan dimasukin [jadi kader], mencalonkan saja terasa terancam,” kata Anies.
Sebelumnya, Anies juga merupakan mantan calon presiden pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) untuk periode 2024-2029. Saat mencalonkan sebagai calon presiden, Anies dengan pasangannya, calon wakil presiden Gus Imin, didukung oleh sejumlah partai besar, diantaranya PKB, PKS, dan NasDem.
Pasangan Anies-Gus Imin diakhir mengalami kekalahan dalam kontestasi tersebut, yang menyebabkan kemenangan diraih oleh pasangan Prabowo-Gibran yang terpilih sebagai calon presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Tak henti dalam kontestasi pilpres, Anies kemudian berniat untuk mencalonkan diri kembali untuk menjadi orang nomor satu di Jakarta. Naasnya, Anies justru ditinggalkan oleh koalisi pendukungnya sebelumnya di Pilpres, yaitu PKB, PKS, dan NasDem yang memilih untuk bergabung bersama koalisi gemuk KIM Plus, yang merupakan koalisi pemerintahan pada kontestasi Pilkada Serentak 2024.
Anies yang tidak memiliki latar belakang dari partai politik manapun, akhirnya mendapatkan tawaran diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 wilayah DKI Jakarta. Dengan syarat, Anies harus masuk terlebih dahulu menjadi kader partai tersebut. Enggan menerima tawaran tersebut, alhasil Anies batal diusung oleh PDIP untuk kembali menjadi orang nomor satu di Jakarta. [Fik]