JAKARTA − Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin dan istrinya, Wury Estu Handayani menghadiri upacara peringatan detik-detik proklamasi RI di halaman Istana Merdeka, Kamis, 17 Agustus 2023. Keduanya kompak memakai Baju Adat Minangkabau.
Ma’ruf mengenakan baju adat warna keunguan, Saluak warna keemasan dan juga sarung warna emas.
“Saya dan istri mengenakan pakaian adat dari Provinsi Sumatera Barat. Makna filosofis dari pakaian adalah melambangkan kepemimpinan dari orang yang memakainya. Warna ungu yang mendominasi semakin mempertegas karakter,” jelas Ma’ruf.
Tak hanya itu, Wapres juga melengkapi pakaian tersebut dengan keris yang diselipkan di bagian pinggang. “Ini melambangkan kehati-hatian dalam mengambil tindakan. Para pemakainya harus berpikir dan menimbang baik buruk sesuatu sebelum mengambil keputusan,” ungkapnya.
Sementara, istri Wapres, Wuri tampak anggun dengan memakai pakaian khas Koto Gadang. Busana ini, kata Ma’ruf, mencerminkan Falsafah Minangkabau Ada Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah yakni Adat yang diterapkan di masyarakat yang tidak terlepas dari prinsip-prinsip agama Islam.
Tak seperti pakaian Minang lazimnya yang menggunakan suntiang, busana adat Koto Gadang identik dengan kain segi empat yang dikenakan di kepala atau dikenal dengan sebutan Tingkuluak. Wapres mengatakan hal ini mengisyaratkan sebagai telekung pada mukena dan menandakan bahwa masyarakat Minangkabau, sangat menjunjung tinggi Agama Islam.
Kemudian, dia juga menerangkan model baju kurung pada pakaian adat Koto Gadang ini memiliki celah yang didesain khusus pada bagian lehernya, yang memiliki makna bahwa pemakainya dapat menerima masukan dari siapapun dan memiliki sikap bijaksana dalam menyikapi masukan tersebut. [*]