Gelitik JARI : Siapa yang Anda Pilih, Pantulan Siapa Diri Anda

Gelitik JARI : Siapa yang Anda Pilih, Pantulan Siapa Diri Anda

itik awal ini adalah ketidakpastian radikal manusia, bahwa segala sesuatu dimulai dengan kesadaran akan diri kita sendiri dalam menghadapi dunia yang sama sekali tidak berarti. Oleh karena itu, sebagai subjek manusia, kita bebas memilih siapa diri kita dalam ketidakberartian total ini. Kebebasan ini memang disertai dengan tanggung jawab yang sangat besar. Kita tidak bisa lagi bersembunyi di balik asal kita atau di balik keadaan lain.

Suka atau tidak suka, Anda yang memilih siapa diri Anda. Karena menolak atau mengabaikan pilihan juga merupakan sebuah pilihan, yang mengarah pada ketidakberkarakteran dan oportunisme. Anda tidak dapat mengatakan bahwa memang demikianlah adanya Anda: keberadaan, cara hidup yang Anda pilih, mendahului esensi Anda, siapa diri Anda sebenarnya. Siapa diri Anda hanya terlihat dari siapa yang Anda pilih, dan apakah Anda dapat menindaklanjutinya.

Momen subjektif ini sekaligus memberikan martabatnya kepada manusia. Kita menganggap diri kita lebih dari sekedar sesuatu yang tidak berarti dalam realitas obyektif, lebih dari sekedar ‘semacam buih, pasir atau bebatuan kecil yang bercerai lerai disapu ombak samudera. Siapapun yang melalaikan tanggung jawab untuk memilih pemimpin dalam pemilihan umum adalah ‘ manusia yang mempersembahkan perangkat superioritasnya (akal pikiran) kepada Fir’aun Milenium ‘.

Eksistensialisme manusia sebagai makhluk sempurna dihancurkan oleh ketakmampuan akal pikiran membedakan antara benar dan salah dalam memilih pemimpin. Saatnya Anda melambaikan kelima jari untuk menegaskan bahwa Anda adalah Ibrahim yang siap menghancurkan altar persembahan Fir’aun masa kini.

Palembang, 23 Oktober 2024
Gesah Politik Jaringan Aliansi Rakyat Independen
Ade Indra Chaniago – Indra Darmawan K