Gelitik JARI : Konsep Keadilan Tereleminasi untuk Berkuasa

AIC

Gelitik JARI : Konsep Keadilan Tereleminasi untuk Berkuasa

pa itu politik?’ adalah pertanyaan inti filsafat politik. Jawaban atas pertanyaan itu akan sangat menentukan bagaimana seorang penulis mengembangkan filsafat politik. Namun, ketika kita memikirkan politik, yang pertama-tama kita pikirkan adalah sistem atau institusi politik, seperti parlemen, partai politik, atau penguasa. Untuk menjaga agar topik-topik filsafat politik tetap jelas dan memfokuskan kajian, beberapa filsuf mengusulkan untuk membatasi filsafat politik pada meta-studi kritis terhadap sistem dan lembaga-lembaga ini, atau hanya berfokus pada konsep-konsep politik dasar seperti demokrasi, pemisahan kekuasaan, dan diskusi. kebebasan berekspresi.

Namun mungkin ranah politik lebih luas lagi. Dalam arti tertentu, dapat dikatakan bahwa ‘kekuasaan’ adalah kesatuan domain politik. Begitu ada relasi kekuasaan atau kekuasaan yang hadir di suatu tempat, maka itu adalah persoalan politik dan temanya layak untuk diteliti dalam filsafat politik. Distribusi kekuasaan tidak hanya terjadi di parlemen, tetapi juga dalam interaksi sehari-hari antar masyarakat atau di lembaga-lembaga yang pada awalnya tidak kita anggap bersifat politis, seperti pendidikan.

Ada pula yang menganggap keadilan sebagai konsep inti filsafat politik. Dalam hal ini, filsafat politik mencari definisi keadilan dan hubungan sosial yang sesuai dengannya. Yang lain lagi memandang segala sesuatu yang termasuk dalam hidup berdampingan dan masyarakat sebagai bagian dari filsafat politik. Barangkali hal ini akan menjadikan domain filsafat politik menjadi sangat luas. Dalam pengertian ini, filsafat politik dan filsafat sosial, yang berfokus pada hubungan sosial dan hidup berdampingan antar manusia, hampir bersamaan.

Oleh karena itu, subjek filsafat politik mencakup wilayah yang luas dan seringkali memiliki kesamaan dengan pandangan etis seorang filsuf atau pertanyaan tentang apa yang unik bagi manusia: antropologi filosofis. Penelitian kontemporer mengenai struktur politik, distribusi kekuasaan dan institusi, serta pertanyaan abstrak mengenai hakikat keadilan, kekuasaan atau kebebasan, dibahas. Dengan demikian, filsafat politik terkadang merupakan bagian dari sistem metafisik dan etika yang lebih besar .

Filsafat politik telah memikirkan selama lebih dari dua ribu tahun tentang masalah dimana para administrator sering kali lebih fokus pada kepentingan pribadi mereka daripada kepentingan publik pada kenyataannya, hal ini telah banyak membentuk gagasan kita tentang apa itu politik. Dan institusi-institusi politik sebagian besar juga muncul sebagai solusi terhadap keserakahan yang bersifat regeneratif dengan berbagai tingkat keberhasilan. Apa yang disebut patrimonialisme adalah hal yang konstan dalam sejarah politik: masyarakat tidak hanya cenderung menjaga dirinya sendiri, mereka juga menjaga keluarga dan teman-temannya.

Palembang, 3 Agustus 2024
Gesah Politik : DR (CAND) Ade Indra Chaniago – DR (CAND) Indra Darmawan K