− Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung di Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumbar meraih juara 1 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 kategori Desa Wisata Berkembang. Pengumuman juara itu berlangsung pada malam penganugerahan ADWI 2023 di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (27/8/2023).
Namun selain meraih juara ADWI 2023, Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung juga memperoleh rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia). Yakni dengan kategori Rumah Gadang Berjejer Terpanjang. Piagam penghargaan Rekor MURI di serahkan saat malam penganugerahan ADWI 2023 ini.
Sebelumnya, kampung adat ini juga pernah berprestasi di tingkat nasional.
Pada tahun 2019 Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung memperoleh Anugrah Pesona Wisata Indonesia. Yakni dengan kategori Perkampungan Adat dengan meraih peringkat Juara II Nasional. Ini semakin memperkokoh Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia dan Sumbar pada khususnya.
Nagari Sijunjung merupakan salah satu Nagari atau Desa di Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sijunjung yang memiliki kekayaan alam, serta budaya yang sangat unik dan eksotik.
Kampung ini merupakan bagian dari Kawasan Geopark Nasional Ranah Minang Silokek. Uniknya, kampung ini memiliki satu perkampungan yang dinamakan ” Lorong Waktu Minangkabau” sebagai Cagar Budaya Nasional.
Kampung ini memiliki lebih kurang 76 Rumah Adat yang berjejer rapi dalam satu kawasan. Rumah itu sudah sangat tua, peninggalan Abad Ke 16 – 17 terdiri dari 6 suku. Sekaligus menjadi Homestay yang bisa di huni oleh wisatawan sebanyak 40 rumah Gadang.
kampung ini juga memiliki budaya yang masih terjaga dan mempunyai kuliner khas seperti Kalamai, kerajinan tenun yang dibuat ibu-ibu penghuni rumah gadang .
Di masing-masing Homestay pengunjung bisa menikmati sajian kuliner khas Sijunjung dan Souvenir seperti Galamai, Songket, Lomang Panggang dan Makan Bajamba. Di samping itu setiap tahunnya ada festival Bakaua Adat dan Mambantai Kerbau yang sampai saat ini menjadi satu satunya tradisi turun temburun di Nagari Sijunjung. [Ks]