Kompasfakta Mesuji Lampung – Ismail Sabri Yaakob selaku Perdana Menteri Malaysia mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Alasan Malaysia mengusulkan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua karena bahasa ini dituturkan dari Indonesia hingga Kamboja.
Hal tersebut menuai berbagai tanggapan di Indonesia. Salah satunya muncul dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia, Nadiem Makarim.
Melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Mendikbudristek menyampaikan bahwa bahasa Indonesia lebih layak menjadi bahasa kedua ASEAN dibanding bahasa Melayu.
Tanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji, Syamsudin.,S.Sos. berikan dukungan mengenai bahasa Indonesia yang lebih layak untuk menjadi bahasa kedua ASEAN, Rabu (06/04/22).
“Bahasa Indonesia lebih layak sebagai bahasa kedua ASEAN. Karena bahasa Indonesia menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan sebarannya telah mencakup 47 negara diseluruh dunia,” ucap Syamsudin.
“Oleh karena itu, Saya Syamsudin Sekretaris Daerah Kabupaten Mesuji mendukung bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua ASEAN. Mari bela bahasa Indonesia,” tutupnya. ( Eko )