− Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/10) berjanji untuk “menghancurkan Hamas.” Hal tersebut diungkapkan di tengah persiapan militer Israel untuk menggelar operasi darat di Gaza sebagai upaya untuk membasmi kelompok militan itu.
Israel mendesak warga Gaza untuk mengungsi ke selatan, hal yang telah dilakukan ratusan ribu orang di daerah kantong yang dikuasai Hamas.
Di wilayah Gaza yang terkepung, di mana kondisinya memburuk dan kematian akibat serangan udara Israel terus meningkat, warga sipil mengatakan mereka tidak punya tempat untuk melarikan diri. Mereka merasa tidak aman berada di mana pun.
Hamas meminta mereka untuk tetap tinggal.
Di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melanjutkan kunjungan singkatnya ke negara-negara Timur Tengah, berupaya mencegah eskalasi dan menjamin pembebasan 126 sandera yang menurut Israel dibawa kembali oleh Hamas ke Gaza.
Para pemimpin Arab menekankan perlunya melindungi warga sipil Gaza.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir, yang merupakan satu-satunya negara yang memiliki perbatasan yang memungkinkan untuk melintasi Gaza, mengatakan sedang melakukan pembicaraan untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan menyebut tindakan Israel sebagai hukuman kolektif.
Bentrokan baru di perbatasan Israel dengan Lebanon pada Minggu (15/10) pagi dengan militan Hizbullah, yang didukung oleh musuh regional Israel, Iran, menyoroti bahaya meluasnya konflik di wilayah tersebut.
Di tengah kekhawatiran akan meluasnya konflik, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken melanjutkan kunjungan singkatnya ke negara-negara Timur Tengah, berupaya mencegah eskalasi dan menjamin pembebasan 126 sandera yang menurut Israel dibawa kembali oleh Hamas ke Gaza.
Para pemimpin Arab menekankan perlunya melindungi warga sipil Gaza.
Presiden Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir, yang merupakan satu-satunya negara yang memiliki perbatasan yang memungkinkan untuk melintasi Gaza, mengatakan sedang melakukan pembicaraan untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan menyebut tindakan Israel sebagai hukuman kolektif.
Bentrokan baru di perbatasan Israel dengan Lebanon pada Minggu (15/10) pagi dengan militan Hizbullah, yang didukung oleh musuh regional Israel, Iran, menyoroti bahaya meluasnya konflik di wilayah tersebut. [Ah]