Kemarau Sebabkan Lahan Pertanian dan Pemukiman Warga Bantul Terbakar

BANTUL − Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengatakan kebakaran akibat musim kemarau meningkat di wilayah tersebut. Kondisi ini diprediksi masih terjadi sampai dua bulan ke depan.

“Potensi kebakaran masih terjadi karena puncak kemarau Juli-Agustus dan dampaknya dirasakan sampai September-Oktober,” kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah, Minggu, 3 September 2023.

Data yang tercatat Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Kabupaten Bantul, ada 72 kejadian kebakaran sejak Juni hingga 2 Agustus.

Dari jumlah itu, 35 di antaranya dimulai dari pembakaran sampah. Jika dihitung sejak awal 2023, sudah terjadi 122 peristiwa kebakaran di Kabupaten Bantul.

“Data kebakaran sepanjang Agustus masih kami validasi. Kami tetap ingatkan warga yang membakar sampah atau memantik api agar tidak meninggalkan sebelum apinya mati,” jelasnya.

Peristiwa kebakaran yang terjadi sampai Agustus lalu terjadi di sejumlah kecamatan. Kebakaran yang terjadi sejauh ini dipicu api yang dipantik warga namun tak bisa diantisipasi.

“Kebakaran karena aktivitas warga membakar lahan, lalu angin merembet membakar titik lain dan meluas apinya,” ujar Firmansyah.

Menurut catatannya, dampak terluas kebakaran terjadi di di Dusun Nawungan, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri. Lahan lahan terbakar mencapai 7 hektare.

“Sebagian lahan terpakai yang terbakar, untuk perkebunan, ditanami tanaman keras seperti jati dan sonokeling. Selain di lahan pertanian atau perkebunan, kebakaran juga terjadi di pemukiman,” kata Firmansyah. [Mc]

READ BACA BOS KU!!!!  KKP Gagalkan Aksi Penyelundupan PMI