Kebakaran Hebat Terjadi di Tanjab Barat

 KUALATUNGKAL − korsleting arus pendek listrik lagi-lagi diduga sebagai pemicu kebakaran hebat di Tanjab Barat. Kali ini, kebakaran yang menghanguskan sedikitnya 18 unit rumah itu, terjadi di Jalan Bahari, RT 11 Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Tak hanya 18 unit rumah, dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.10 WIB itu, 4 rumah juga diketahui rusak berat dan 2 rumah rusak ringan.

“Ada 24 rumah yang terdampak kebakaran. 18 rumah habis terbakar 4 rumah rusak berat dan 3 rumah rusak ringan. Dari kebakaran tersebut, setidaknya ada 28 KK dengan 96 jiwa yang menjadi korban,” ujar Camat Tungkal Ilir, Ardian, dikonfirmasi di lokasi.

Kata dia, kebakaran berlangsung kurang lebih 1 jam-an, api membakar dengan cepat dikarenakan rata-rata rumah yang terdampak kebakaran merupakan bangunan yang berbahan dasar dari kayu.

“Informasinya api cepat membakar karena rumah rata-rata terbuat dari kayu dan rapat-rapat karena di dalam lorong,” tambahnya.

Untuk sementara bantuan untuk korban kebakaran di tampung di halaman masjid yang tak jauh dari lokasi kejadian. Selain itu para korban juga bisa mendatangi halaman masjid sebagai posko kebakaran untuk mengecek kesehatan karena ada tim kesehatan dari puskesmas Kualatungkal 1.

“Saat ini beberapa pihak sudah banyak membantu korban, baik itu makanan selimut dan yang lainnya,” katanya.

Sementara itu, Murad, ketua RT 13 yang juga turut membantu saat proses pemadaman menyampaikan kejadian kebakaran berlangsung cepat karena api menjalar ditambah dengan hembusan api yang kencang.

“Jam 1 saya tahu. Dan selesai pendinginan sekitar pukul 04.00 Wib,” ungkapnya.

Kata dia, api bermula dari rumah kosong milik Satar yang terbakar pertama dari salah satu saksi mata yang melihat api keluar dari bagian atas rumah tepat di atas amper KWH listrik.

“Menurut saksi, rumah tuh kosong api keluar dari depan dekat ampere kata korban yang rumahnya di samping rumah pertama kali terbakar,” jelasnya.

Untuk saat ini para korban kebakaran mengungsi ke rumah keluarga dan Tetangga.

“Ada yang mengungsi di rumah keluarganya ada juga yang numpang di rumah tetangga untuk sementara ini,” jelasnya.

Salah satu korban kebakaran, Rahmah (48) mengatakan hampir saja dia menjadi korban jiwa, karena pada saat rumah terbakar dirinya dan istri serta cucunya sedang terlelap tidur.

“Posisi saya lagi tidur, tiba tiba anak aku yang belum tidur masuk rumah langsung bilang pak terbakar. Dan kami langsung menyelamatkan diri,” katanya.

Saat menyelamatkan diri, ia hanya sempat mendorong sepeda motor yang terparkir di rumah.

“Selain motor, tidak ada yang selamat, cuma motor yang bisa kami lemparkan keluar,” ujarnya sambil memperlihatkan hanya baju yang ia kenakan yang terbawa.

Lebih mengenaskan lagi, cucu yang berurumur dua tahun dan tidur bersama ia gendong dibawah api yang berkobar.

“Cucu aku keluar dibawah api, karena saya bangun api sudah besak. Cucu umur 2 tahun digendong istri saya karena tidur bersama. Jadi baju sisa di badan yang hanya terbawa,” bebernya.

Untuk sementara dirinya mengatakan akan tinggal di tempat keluarga.

“Kami belum tahu bangun rumah bagaimana, karena kami nelayan ni dapat sehari abis sehari,” ujarnya.

Terpisah, Kapolsek Tungkal Ilir IPTU Vhycky Mhoeviandry Tanjung, SH saat dikonfirmasi mengatakan bahwa kejadian kebakaran tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.

“Api kemudian berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.40 WIB oleh Petugas Damkar dibantu Yayasan Budi Luhur, TNI-Polri, BPBD, Satpol PP dan masyarakat sekitar,” katanya

Kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Dan hingga saat ini untuk penyebab kebakaran belum diketahui, masih dalam proses penyelidikan.

“Penyebab kebakaran belum diketahui, saat ini tim masih melakukan proses penyelidikan,” pungkasnya.

Kadis Damkar Tanjab Barat, Drs. Iswardi dikonfirmasi mengatakan, adapun kendala yang dihadapi saat akan melakukan pemadaman yakni sempitnya akses jalan untuk armada masuk ke lokasi, kemudian sumber air, karena saat kebakaran air sungai sedang surut.

“Kendala yang kita hadapi yakni akses jalan yang sempit dan sumber air tidak memadai karena air sungai sedang surut,” katanya.

Berkat kegigihan tim pemadam dan dibantu seluruh pihak akhirnya api dapat dijinakkan. [Sn]