Izin Acara Desak Anies Dicabut, Anies Baswedan: Perlu Perubahan Agar Kemerdekaan Hadir di Indonesia

 YOGYAKARTA  – Izin acara Desak Anies yang semua sudah dijadwalkan digelar di Museum Diponegoro Kota Yogyakarta mendadak dicabut izinnya oleh pengelola. Panitia terpaksa harus mencari lokasi pengganti hingga tiga kali hingga akhirnya acara tersebut bisa digelar di Rocket Convention Hall Sleman Yogyakarta.

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan sudah mengetahui pencabutan izin acara itu.

“Iya, saya mendengar tadi malam bahwa izin yang sudah diberikan dibatalkan,” ujar Anies di Yogyakarta, Selasa, 23 Januari 2024.

Atas pencabutan izin ini, panitia harus mencari tempat lain. Panitia akhirnya menemukan lokasi baru untuk gelaran Desak Anies bertema Pendidikan di Rocket Convention Hall Sleman Yogyakarta.

Anies mengakui, pencabutan izin bukan kali pertama dialami. Pihaknya sudah beberapa kali merasakan pencabutan perizinan secara tiba-tiba.

Capres Koalisi Perubahan ini mengungkapkan, atas kondisi tersebut, perlu perubahan agar kemerdekaaan benar-benar hadir di Indonesia.

“Ini mengingatkan kepada kita bahwa mengapa perubahan itu penting. Supaya kemerdekaan benar-benar hadir,” tegasnya.

Menurut Anies, Indonesia adalah negara demokrasi, di mana kebebasan untuk berserikat ,dan berkumpul adalah aktivitas yang konstitusional. “Maka perlunya Perubahan di negeri ini,” tegasnya.

Anies ke Yogyakarta dalam rangka menghadiri kampanye akbar yang digelar di Lapagan Jambidan Bantul serta Desak Anies di Rocket Convention Hall Sleman.

Anies mengaku senang bisa kembali ke Yogyakarta. Baginya, Yogyakarta tidak sekedar tempatnya tumbuh dan berkembang. Namun Yogyakarta adalah kota yang penuh sejarah perjuangan atas republik ini.

“Dalam sejarahnya, Yogyakarta selalu mengambil peran penting untuk republik ini,” katanya.

Menurut dia, Yogyakarta sempat menjadi Ibu Kota saat Jakarta berada di kondisi genting pada tahun 1946. Dari Yogyakarta mengirimkan pesan bahwa memajukan Indonesia adalah memajukan kualitas manusia.

READ BACA BOS KU!!!!  Kantor Baru PGRI Sumut Resmi Dibuka: Pusat Diskusi dan Inovasi Pendidikan!

“Yogyakarta adalah salah satu contoh yang memberi perhatian pada pendidikan, kesehatan termasuk pada lansia sangat tinggi. Harapannya ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk Indonesia ke depan,” jelasnya.

Anies mengaku senang bisa kembali ke Yogyakarta. Baginya, Yogyakarta tidak sekedar tempatnya tumbuh dan berkembang. Namun Yogyakarta adalah kota yang penuh sejarah perjuangan atas republik ini.

“Dalam sejarahnya, Yogyakarta selalu mengambil peran penting untuk republik ini,” katanya.

Menurut dia, Yogyakarta sempat menjadi Ibu Kota saat Jakarta berada di kondisi genting pada tahun 1946. Dari Yogyakarta mengirimkan pesan bahwa memajukan Indonesia adalah memajukan kualitas manusia.

“Yogyakarta adalah salah satu contoh yang memberi perhatian pada pendidikan, kesehatan termasuk pada lansia sangat tinggi. Harapannya ini bisa menjadi salah satu rujukan untuk Indonesia ke depan,” jelasnya. (Kba).