Gelitik JARI : Jalan Hidup Bahagia
‘Kebajikan bukanlah suatu tindakan tetapi suatu sikap keunggulan, suatu sifat karakter yang memungkinkan seseorang membuat pilihan yang benar.’
ebagai pribadi, Anda harus secara bertahap menjadi baik. Hal ini dimungkinkan ketika Anda menyadari sifat Anda sebagai makhluk intelektual semaksimal mungkin. Maka kamu akan berkembang sebagai pribadi.
Dengan mengembangkan kebajikan seperti kebijaksanaan, keberanian, kesederhanaan dan keadilan, Anda akan berkembang tidak hanya sebagai pribadi, tetapi juga sebagai komunitas. Moralitas berarti memiliki sikap komitmen yang mendalam terhadap kehidupan secara umum dan terhadap sesama manusia pada khususnya. Dengan mengembangkan kebajikan-kebajikan individu dan sosial, lambat laun komunitas harmonis yang terdiri dari individu-individu yang mau bekerja sama akan muncul, dan hal ini merupakan hal yang baik untuk dilakukan.’
Dalam bukunya Etika Nicomachean, filsuf Aristoteles (384-321 SM) menjelaskan bagaimana menjalani hidup bahagia. Menurutnya, itulah tujuan akhir setiap orang. Aristoteles yakin bahwa setiap orang berjuang untuk kebahagiaan, eudaimonia. Kebahagiaan adalah melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan, katanya. Dan karena akal budi adalah sesuatu yang unik bagi spesies manusia, hidup dengan baik sebagai manusia berarti memanfaatkan akal budi Anda dengan sebaik-baiknya. Namun itu belum cukup, pengembangan karakter juga sama pentingnya: hanya jika Anda memiliki karakter yang berbudi luhur barulah Anda dapat mencapai kebahagiaan.
Menjadi bahagia berarti bekerja keras pada diri sendiri. Setidaknya, pada manusia. Hal ini tidak terjadi di alam. Aristoteles memberikan contoh pohon ek: biji ek tumbuh secara alami menjadi pohon ek, yang kemudian berbunga setiap tahun dan mengeluarkan biji ek. Hewan juga secara alami memenuhi fungsinya: mereka makan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit; mereka perlu istirahat yang cukup, dan juga bergerak. Perilaku mereka sesuai dengan tujuan mereka diciptakan, sehingga kehidupan mereka seimbang.
Sebaliknya, manusia menjalani kehidupan yang tidak teratur. Beberapa dari kita makan terlalu banyak, dan yang lainnya makan terlalu sedikit. Kita ingin mengumpulkan kekayaan secara berlebihan, atau membuang seluruh uang kita. Dan ketika kita merasa diserang, kita sering bereaksi dengan kemarahan yang berlebihan atau rasa takut yang tidak perlu pada diri kita sendiri. Kita hidup terlalu ekstrem, menurut Aristoteles. Tapi untungnya kita punya alasan yang bisa mengubahnya.
Etika kebajikan Aristoteles adalah sistem moral yang dominan di dunia Barat selama lebih dari seribu tahun. Ketika pandangan dunia terhadap Aristoteles menjadi ketinggalan jaman: Bumi bukanlah pusat alam semesta dan tidak segala sesuatu bekerja menuju tujuan yang telah ditentukan.
Dengan hilangnya etika kebajikan Aristoteles, kita telah kehilangan sesuatu yang sangat penting. Kebajikan adalah suatu bentuk disiplin, ini tentang kebiasaan baik, cara yang benar, bersikap moderat, berani, bijaksana. Kebajikan seperti keadilan adalah nilai moral yang penting, yang tanpanya hidup berdampingan dengan baik tidak mungkin terjadi.
Senin, 25 November 2024
Gesah Politik Jaringan Aliansi Rakyat Independen
Dr (Cand) Ade Indra Chaniago – Indra Darmawan