Ratusan Hektar Lahan Persawahan di Babel Terancam Gagal Panen

 PANGKALPINANG − Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencatat sekitar 120 hingga 200 hektar lahan sawah di Babel terancam gagal panen akibat kekeringan dampak fenomena El Nino.

Ancaman kekeringan itu jika tidak terjadi hujan sampai dengan Desember nanti. Jumlah lahan tersebut dari laporan sementara di Bangka ada 100 lebih hektar dan di Belitung ada 20 hektar.

“Kemarin sebenarnya angkanya 300-an hektar tetapi ada bantuan pompanisasi melibatkan Balai Wilayah Sungai (Bawas) bantu bahan bakarnya dan Pemda Basel mesinnya. Sehingga terselamatkan sekian, sisanya tak selamat air habis, 100 lebih lah,” kata Kepala DPKP Babel, Edi Rumdoni, Kamis (19/10/2023).

Edi mengatakan, pasokan beras lokal Babel untuk kebutuhan dalam daerah hanya mampu 3 persen, sementara 97 persen pasokan didatangkan dari luar.

“Hanya bisa menyumbangkan tidak lebih dari 3 persen, terhadap kebutuhan beras keseluruhan di Babel. Jadi misalkan tidak ada El Nino pun kita hanya mampu menyumbang 3 persen, jadi sisanya 97 peresen dari luar,” ujarnya.

Menurut dia, meskipun ada penomena El Nino, Bangka Belitung tidak terpengaruh, karena fenomena El Nino sangat berdampak kepada daerah produsen beras seperti Pulau Jawa.

“Yang sangat terdampak itu seperti pulau Jawa, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur itu baru benar-benar sangat terdampak akibat El Nino,” katanya. [Dn]