BAUBAU − Belasan hektare sawah di Kecamatan Bungi, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara mengalami puso atau gagal panen. Hal ini merupakan dampak dari kekeringan, akibat El Nino.
Kepala Dinas Pertanian Baubau, Muh Rais menjelaskan, total padi ditanam di Kecamatan Bungi seluas 1.000 hektare. Sebanyak 230 hektare di antaranya telah berhasil panen, 757 hektare belum panen, serta 12,75 hektare mengalami puso.
Untuk mencegah areal persawahan tidak puso kata Rais, pihaknya telah mengerahkan mesin pompa air. Peralatan tersebut dipinjamkan ke petani yang sawahnya belum panen.
“Ambil lansung air di sungai. Atau di badan bendungan untuk mengairi sawah yang ada,” katanya kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).
Meski begitu, Rais mengatakan, pompa air yang dimiliki masih sangat kurang, jika dibandingkan dengan kebutuhan petani. Demikian halnya dengan jumlah sumur bor masih sangat kurang.
“Satu kelompok (tani) harusnya minimal dua atau tiga pompa air. Sedangkan yang ada ini sangat terbatas karena memang untuk musim kemarau ini cukup panjang,” ujarnya.
Kondisi ini, lanjutnya, berbeda dengan musim kering tahun lalu. “Sementara tambahan pompa baik dari kota, pemerintah provinsi maupun pusat tidak ada sehingga kami cukup kesulitan,” ucapnya.
Rais berharap, ratusan hektare sawah yang belum panen tidak mengalami puso meski menggunakan pompa air seadanya. Masa panen sawah diperkirakan berakhir November 2023, dengan rata-rata hasil panen mencapai 4,9 ton gabah per hektare. [Ap]